Ekonomi secara etologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu; oikonomeia yang terdiri dari 2 kata oikos yang berarti rumah tangga, dan nomos yang berarti aturan atau norma. Secara bebas dapat diartikan ilmu ekonomi berarti ilmu mengatur rumah tangga. Pertama kalinya digunakan oleh seorang filosof Yunani bernama Xenophone (Saat itu pembahasan tentang ekonomi masih merupakan bagian dari filsafat, khususnya filsafat moral. Pemikiran ekonomi pada waktu itu dikaitkan dengan keadilan, kelayakan dalam menciptakan suatu masyarakat yang adil secara merata ) Oikosnomos dalam bahasa Inggeris disebut economics.
Dari ilmu ekonomi yang diajarkan baik dari bangku sekolah menengah hingga perguruan tinggi kita diajarkan bahwasanya Sistem Sosialis dan Kapitalis adalah kedua sistem yang sangat kontradiksi yang didirikan dan dijalankan oleh dua blok yang pemahamannya mengenai perekonomin sangat berebeda. Di satu sisi memang benar, namun bisa jadi para founding father kedua sistem ini bersumber dari tangan yang sama, yaitu para bangkir internasional wall street yang menguasai perekomian dunia akhir abad 19 dan awal abad 20. Kebanyakan dari mereka adalah orang-orang Yahudi yang mempunyai kekayaan financial sangat mapan. Memang terdengar berat untuk diterima, namun setidaknya kemungkinan ini tidak bisa ditolak begitu saja. Bukankah selama ini Amerika yang dikenal oleh dunia Internasional sebagai Negara adidaya ternyata hanya Negara boneka orang-orang Yahudi. Dimana setiap kebijakan dalam dan luar negerinya bisa diatur oleh the real establishment( penguasa yang sesungguhnya ) yang bekerja dibalik layar. Jika untuk Negara sebesar Amerika saja mereka bisa kuasai, mengapa tidak untuk sekedar Uni Soviet “Sang Mercusuar” Sistem Sosialis ?.
Para bangkir ini untuk menyatukan pandangan dan kekuatan mereka bergabung menjadi satu menyusun dan menjalankan sebuah konspirasi, dengan tujuan akhir adalah penguasaan dunia di tangan mereka dengan membentuk “Order Dunia Baru”. Garry Allen pengarang buku None Dare All it Conspirasy yang telah menyelidiki konspirasi ini selama puluhan tahun, menyebut kelompok gabungan ini sebagai anggota persekutuan(Insiders) . Konspirasi ini setidaknya telah berhasil menjadikan abad 20 sebagai abad paling berdarah dimana ratusan juta meninggal baik dari kalangan militer ataupun sipil dalam PD I, PD II, Holocoust Industry, permusuhan blok barat dan timur dan berbagai perang saudara lainnya. Puluhan negara dibikin kalut oleh resesi ekonomi berkali-kali, contohnya adalah krisis moneter yang mengobrak-abrik perekonomian Asia pada akhir 1997 yang akhirnya diketahui hanya diatur oleh seorang saudagar Yahudi bernama George Sorrow. Bahkan Negara seadidaya Amerika dijadikan kelinci percobaan dari sandiwara keuangan ini. Dalam periode waktu dari tahun 1936-1970 setidaknya perkonomian nasionalnya mengalami resesi sebanyak 8 kali . Dimana utang Negara membengkak dari mulai 455 miliar dolar pada tahun 1971 hingga triliunan dolar pada saat ini, Karena tiap sen yang dipinjam menghasilkan bunga tertentu yang harus dibayar. Timbul suatu pertanyaan, jangan-jangan konspirasi ini pulalah aktor resesi 2008 ? resesi yang diawali kenaikan harga minyak bumi tertinggi dalam sejarah pada kuartal pertama dan diakhiri penurunannya hingga lebih dari 70% pada kuartal akhir.
Gagasan yang menyatakan bahwa di balik kekacuan yang selama ini timbul tenggelam ada sebuah konspirasi yang mengaturnya selalu mental dan hilang dengan sendirinya. Walaupun tidak sedikit yang menyelidikinya, namun yang benar-benar berani mengungkapkan dan menentang konspirasi ini jumlahnya sangat sedikit. Hal yang wajar karena mereka harus mengungkapkan hal yang sulit dipercayai dan mereka yang rata-rata berasal dari kalangan akademis dan politik harus siap menghadapi diskriminasi, ejekan, hingga pengucilan dari media. Kalaupun mereka siap untuk menghadapi hal itu, mereka harus bersusah payah untuk bisa mempublikasikannya. Praktis Jemaat Ahamdiyah menjadi satu-satunya gerakan yang sangat vocal dan terorganisir yang menantang konspirasi ini
Keberhasilan para konspirator ini dalam menutupi keberadaan konspirasi ini selama rentang waktu yang sangat lama tidak lepas dari penguasaan The Council on Foreign Relation (CFR), badan bentukan para bangkir raksasa seperti Kolonel House, JP. Morgan, Lord Rotschild, Milner dan anggota persekutuan lainnya dalam menguasai media massa terbesar diantaranya NBC, CBS, Time, Life, Fortune, New York Times dan belasan media terbesar lainnya baik elektornik ataupun cetak . Dimana ribuan media masa nasional di puluhan negara tidak bisa lepas dari kontrol mereka. Selain itu mereka juga berhasil menguasai perusahaan besar seperti IBM, Xenox, Standard Oil, U.S. Steel, dll . Untuk masalah kebijakan Internasional mereka didukung organisasi sebesar PBB ( Kalau kita selidiki berdirinya PBB adalah hasil rekayasa mereka juga ).
B.Sosialis dan Kapitalis Surga Kaum Superkaya
1.Sisterm Kapitalis
Setidaknya ada 2 hal yang mendasari berjalannya Sistem Kapitalis, yaitu :
1. Kebebasan ekonomi dan persaingan bebas, setiap individu berhak untuk mendirikan, mengorganisasi dan mengelola perusahaan yang diinginkan. Individu juga berhak terjun dalam semua bidang perniagaan dan memperoleh sebanyak-banyaknya keuntungan .
2. Ketimpangan ekonomi, dalam Sistem ekonomi Kapitalis, modal merupakan sumber produksi dan sumber kebebasan. Individu-individu yang memiliki modal lebih besar akan menikmati hak kebebasan yang lebih baik untuk mendapatkan hasil yang sempurna. Ketidaksamaan kesempatan mewujudkan jurang perbedaan di antara golongan kaya bertambah kaya dan yang miskin semakin miskin .
Dari dua hal yang mendasari berjalannya Sistem Kapitalis, dapat disimpulkan bahwa modal(capital) adalah segalanya, dimana peran negara diminimalisir sedemikian rupa. Siapa yang menguasai capital market dialah yang menguasai perekomian. Semakin banyak modal yang kita miliki maka makin besar pula kerajaan bisnis yang bisa dibangun. Dalam hal ini para konspirator yang rata-rata para Bankir adalah rajanya, mereka telah sangat berhasil memainkan peran perbankan dengan Sistem ribanya dalam menyedot uang rakyat. Untuk menguasai perbankan secara nasional jelas dibutuhkan suatu Bank Sentral, sadar bahwa pendirian Bank Sentral akan mendapat perlawanan sengit dari Bank-Bank daerah dan swasta, mereka membiayai pemerintahan Woodrow Wilson agar bisa mensahkan undang-undang Federal Reserve. Dan semuanya rencana berhasil ketika undang-undang ini disahkan pada tanggal 22 desember 1913 . Bank Sentral di Amerika adalah awal dari berdirinya Bank Sentral di Inggris dan Perancis yang sudah ada dalam kekuasaan mereka, dan juga pijakan awal dalam mengusai perekomian dunia melalui Worl Bank dan International Moneter Foundation (IMF). Disinilah dapat diketahui bahwa Bank-Bank Sentral tersebut bukanlah milik pemerintah, karena pemerintah hanya dijadikan ‘boneka’ saja Dapat dipastikan bahwa Bank Sentral dimanapun berada akhirnya memainkan perannya dengan sangat baik. Ia mengendalikan suplai uang dan suku bunga, dan dengan itu mengatur ekonomi seluruh negeri, menciptakan inflasi atau deflasi, resesi atau boom . Hingga menaikkan atau menurunkan harga di bursa saham kapan saja ia kehendaki.
Tidak puas hanya menguasai perbankan Internasional, mereka juga ingin mendapatkan bunga yang sangat besar dari hasil hutang negara ( Tujuan lain didirikannya World Bank dan IMF ). Dan tidak ada yang lebih besar selain peperangan yang akan membuat Negara hutang besar-besaran. Untuk itulah dibuat sekenario PD I, PD II hingga perseteruan blok barat dan timur. Setelah suatu negara terjerat hutang maka mau tidak mau mereka harus memberikan hak monopoli dalam perbankan negara dan semua sumber daya alam. Contoh kasus adalah perang Irak yang menurut seorang pengamat ekonomi Amerika telah menyedot anggaran AS hingga hamper 3 triliun dolar. Dalam bentuk yang lain pemerintah Indonesia telah melakukan blunder besar, dengan dalih pembangunan kita berhutang kepada IMF, hutang negara yang sangat besar ini telah menyedot sumber daya alam kita yang sangat kaya (mungkin paling kaya dan beragam di dunia) kedalam penguasan investor asing, yang seharusnya dinikmati rakyat kita.
Setelah keruntuhan Uni Soviet pada awal 90-an Sistem Kapitalislah yang paling dipuja dan dipakai. Namun terbukti pada akhirnya Sistem ekonomi Kapitalis hanya mengantarkan kaum superkaya pada tujuan akhirnya dan menenggelamkan kaum miskin. Suatu kebohongan jika Kapitalis dihubungkan dengan liberal, karena kebebasan yang sebenarnya tidak pernah terwujud.
2. Sistem Sosialis
Afsalur Rahman dalam Economic Doctrines of Islam mengatakan, bahwa prinsip dasar ekonomi Sosialis itu ada tiga antara lain :
1. Pemilikan harta oleh negara yaitu seluruh bentuk dan sumber pendapatan menjadi milik negara atau masyarakat keseluruhan. Hak individu untuk memiliki harta atau memanfaat produksi tidak diperbolehkan. Dengan demikian individu secara langsung tidak mempunyai hak pemilikan.
2. Kesamaan ekonomi yaitu sistem ekonomi Sosialis menyatakan (walaupun sulit ditemui di Negarakomunis) bahwa hak-hak individu dalam suatu bidang ekonomi ditentukan oleh prinsip kesamaan. Setiap individu disediakan kebutuhan hidup menurut keperluan masing-masing.
3. Disiplin Politik yaitu untuk mencapai tujuan di atas, keseluruhan negara diletakkan di bawah peraturan kaum buruh, yang mengambil alih semua aturan produksi dan distribusi. Kebebasan ekonomi serta hak pemilikan hartya dihapuskan sama sekali.
Jika dilihat sekilas Sistem Sosialis sangatlah pro-rakyat, dimana tidak ada lagi penidasan oleh golongan kaya dan mereka semua akan menikmati kesetaraan hak. Tetapi yang jadi masalahnya bagaimana jika pemerintahan diktator berkuasa bukanlah pemerintahan pro-rakyat, tetapi malah ingin memonopoli kekayaan negara ? Bagaiman jika pemerintah hanyalah sekedar boneka yang dikuasai oleh para Kapitalis yang bermarkas di New York bukan di Moskow ?. Hal inilah yang jadi kenyataannya ketika rezim diktator Lenin, Mao Tse Tung, Fidel Castro berkuasa berjalan maka kesejahteraan rakyat sama sekali tidak diperhatikan, mereka hanya sama dalam memperoleh hak kesengsaraan. Penindasan ini bisa lama berlangsung karena beberapa hal, diantara sulitnya muncul golongan kuat yang bisa mengkudeta pemerintahan, semua SDA dan SDM diatur negara, membentuk masyarakat yang terkucil dari kemajuan zaman dan kosong dari ajaran agama, menjadikan mereka bermental penakut dan terjajah.
Menurut penulis justru sebenarnya Sistem Sosialis adalah The Real Capitalis, karena kekayaan negara ( capital ) hanya dikuasai oleh pemerintah yang jumlahnya tidak lebih dari 3 % dari jumlah penduduk. Bukankah ini surga bagi para konspirator jika mereka ingin memonopoli kekayaan negara secara menyeluruh. Inilah sebenarnya tujuan akhir dari pendirian Uni Soviet selain sebagai lawan tanding Amerika dalam peperangan ( karena tidak mungkin ada peperangan tanpa ada musuh). Tidak salah jika Revolusi Bolshevik yang menjadi cikal bakal Uni Soviet dan Sosialisnya ternyata dibiayai oleh anggota perseketuan.
Salah satu sumber terbaik mengenai hal tersebut adalah buku berjudul Czarism and the Revolution yang ditulis oleh Jenderal Rusia Putih bernama Arsene de Goulevitch. Dalam buku yang ditulis dalam bahasa Prancis kemudian diterjemahkan dalam Bahasa Inggris, de Goulevitch mengatakan :
“ Pemasok dana utama bagi revolusi bukanlah para milyuner Rusia yang sunting dan bukan pula bandit-bandit Lenin yang bersenjata. Uang yang sebenarnya terutama datang dari kalangan tertentu di Inggris dan Amerika yang sejak lama telah memberikan bantuan demi terlaksanya revolusi Rusia….”
C. Sistem Syariah Solusi Nyata Bagi Perekonomian Dunia
Kegagalan Sistem Kapitalis dan Sosialis telah membuat mata dunia mulai melirik Sistem Ekonomi menurut Islam ( syariah ). Bagi para ekonom-ekonom Muslim inilah saatnya mereka tampil mendobrak bangunan Kapitalis yang memang sudah saatnya untuk diruntuhkan. Nampaknya ini adalah sebuah de javu (pengulangan kembali) yang mengingatkan kita ketika Rasulullah saw membangun pasar yang dikelola seratus persen oleh umat Islam sendiri yang diberi nama “Suqul Anshar“ atau pasar Anshar. Semua orang Islam dihimbau untuk berjual beli dan melakukan semua aktivitas perdagangan di pasar itu tanpa bekerjasama sedikitpun dengan Yahudi, yang saat itu pun memonopoli perdagangan dengan Sistem Kapitalisme dan ribanya. Geliat inilah yan ingin digerakkan oleh ekonom-ekonom Muslim masa kini seperti Muhammad Iqbal, Dr. Yusuf Qardawi, Dr Omer Chapra. Namun pada kesempatan ini saya akan mengenalkan Sistem Ekonomi Syariah yang digagas oleh Hz. Mirza Basyiruddin Mahmud Ahmad pada tahun 1945 dalam suatu ceramah dalam bahasa Urdhu berjudul: “Islam Ka Aktisadi Nizam” (diterjemahkan ke dalam bahasa Inggeris dan dibukukan dengan judul “The Economic Structure of Islam Society” ) karena gagasan beliau tidak berbeda jauh dengan ketiga tokoh diatas. Disini beliau mengatakan :
1. Agama Islam membenarkan setiap orang bebas dalam melakukan suatu perdagangan atau usaha yang tunduk dibawah beberapa ketentuan/ pembatasan, yang juga usahanya tidak melanggar hukum, namun membatasi setiap usaha untuk memperoleh keuntungan yang tidak wajar oleh adanya kebebasan tersebut .
2. Azas pokok dalam pikiran Islam, baik politik, ekonomi, atau social kemasyakatan ialah kenyataan bahwa milik, kedaulatan, dan kekuasaan sejati hanyalah HAK Allah swt saja.
3. Agama Islam menciptakan susunan ekonomi yang benar-benar adil, yang berazaskan dua dasar;
a. Ketidaksamaan dalam distribusi kekayaan dan distribusi alat-alat produksi, diluruskan kembali, yaitu dengan adanya pengorbanan sukarela untuk kepentingan anggota-anggota lain.
b. Semua kekayaan yang menampakkan pengaturan kurang adil dapat disusun menjadi adil kembali, bukan dengan pengorbanan sukarela, tetapi atas kekuatan hukum, sehingga masyarakat dapat terlindung dari racun pengaturan yang tidak adil.
4. Inti Sistem Ekonomi Islami : menyatukan kemerdekaan individu dengan pengawasan negara, yang turut campur tangan dalam situasi tertentu, sedangkan setiap orang diberi hak kebebasan (kemerdekaan) berbuat menurut kondisi tertentu pula. Kemerdekaan bertindak pada setiap orang, artinya agar seseorang sanggup menyediakan harta rohani buat kehidupan yang akan datang, dan terbuka persaingan yang sehat untuk menggairahkan orang berbuat amal yang baik. Sedang pengawasan negara diperlukan untuk melindungi hak milik masyarakat kecil dari kebinasaan ekonomi oleh pengusaha besar dengan cara ekspoitasi yang tidak wajar.
5. Islam melarang;
a. Mengumpulkan harta untuk tujuan yang tidak wajar (surah Al Hadid:21, SEMI halaman 37);
b. Perjudian (surah Al Hadid:21, SEMI halaman 37);
c. Menggunakan harta dengan jalan yang salah (SEMI halaman 39);
d. Meribakan uang (Surah Ali ‘Imran:131, surah Al Baqarah: 276-279, SEMI halaman 46-48);
e. Menggunakan harta untuk memperoleh kekuasaan politik ”Serahkan urusan pemerintahan itu ke tangan mereka yang ahli dalam tugas itu” (SEMI halaman 44);
f. Menahan persediaan barang (SEMI halaman 49);
Jelaslah Sistem Ekonomi Syariah adalah penengah antara Sistem Kapitalis dan Sosialis, dimana kebebasan dan hak individu sangat dihormati, tetapi dibatasi oleh aturan yang mencegah monopoli dan penindasan ( berbeda dengan Sistem Kapitalis). Negara juga telah diberi wewenang untuk ikut campur dalam kadar tertentu namun tidak seperti dalam Sistem Sosialis. Benarlah bila dikatakan inti Sistem Ekonomi Islam : menyatukan kemerdekaan individu dengan pengawasan Negara. Dimana sisi rohani tidak bisa lepas dari setiap pelaku ekonomi, sehingga segi moralitas sangat dijunjung, dan kesejahteraan bersama bisa dicapai.
Mekanisme Pasar Islami
Dalam konsep ekonomi Islam, penentuan harga dilakukan oleh pasar, yaitu kekuatan permintaan dan penawaran. Pertemuan permintaan dengan penawaran haruslah terjadi secara rela sama rela, tidak ada pihak yang merasa terpaksa untuk melakukan transaksi pada suatu tingkat harga. Keadaan rela sama rela merupakan kebalikan dari keadaan aniaya, yaitu manakala salah satu pihak senang diatas kesedihan pihak lain. Dalam hal harga, para ahli fiqih merumuskannya sebagai “the price of the equivalent” (harga padan) Konsep harga padan ini mempunyai implikasi penting dalam Ilmu Ekonomi, yaitu keadaan pasar yang kompetitif. Islam mengatur agar persaingan di pasar dilakukan dengan adil, setiap bentuk usaha yang dapat menimbulkan ketidak-adilan dilarang.
D. Al-Wasiyat Masa Depan Sistem Ekonomi Islam
Jika pergerakan Sistem Kapitalisme berjalan dalam sebuah Konspirasi raksasa yang sangat tertata, maka sistem untuk melawannya juga harus sebanding. Setidaknya ada beberapa syarat yang harus dipenuhi pergerakan ini, yaitu diantaranya : Skalanya Internasional, dibawah satu komando (Khilafat), sangat mementingkan sisi rohani, memiliki nizam yang jelas dan ditaati, memiliki SDM yang banyak dan sigap, memiliki visi dan misi yang jelas.
Nampaknya cuma jemaat kita dengan Gerakan Al-Wasiyatnyalah yang memenuhi itu semua, tujuan lain dari silsilah Wasiyyat adalah mewujudkan sistim Sosial Ekonomi dunia yang dapat menciptakan keadilan dan melenyapkan kemiskinan melalui pengorbanan harta secara senang hati. Dengan demikian melalui silsilah Wasiyat, dua tujuan besar sekaligus dapat dicapai: Pertama, tarbiyat, yaitu meningkatan kerohanian ( keimanan, keikhlasan, amal saleh) anggota dan semangat pengorbanan. Kedua, menyediakan dana untuk penyiaran Islam / tablig dan mewujudkan sistim ekonomi dunia yang berkeadilan dan menghapuskan kemiskinan.
Huzur V a.b.a sendiri sangat menekankan agar para Ahmadi mulai memperhatikan gerakan ini, beliau menghendaki bahwa pada tahun 2008, dimana telah genap seratus tahun berdirinya Khilafat Ahmadiyyah, sekurang-kurangnya 50 % dari seluruh Ahmadi yang berpenghasilan (yaitu pembayar Chandah) di setiap negeri dan setiap Jama’at harus telah menjadi bagian dari rencana agung ini (Wasiyat) dan menetapkan standar baru dalam melakukan pengurbanan. Ini akan menjadi suatu tanda syukur dari Jama’at kepada Tuhan Yang Maha Kuasa pada genapnya seratus tahun berdirinya Khilafat.