Selasa, 22 Mei 2012

Karya Penghidmatan di Kaki Gunung Salak

      
 2 Mobil Avanza memasuki gerbang pintu Kampung Parakan Salak, pintu
mobil terbuka dan nampak beberapa Lajnah dan Khudam keluar sambil
masing-masing menjinjing satu atau dua atas. Memang malam itu (14
April 2012) Tim Kesehatan Waqfenou Nasional berkunjung ke Jemaat
Parakan Salak untuk mengadakan 3P yaitu penyuluhan,pemeriksaan dan
pengobatan massal pada pagi keesokan harinya. Terlihat diantara mereka
Dr. Gia Pratama yang merupakan Ketua Komite Kesehatan  Waqfenou.
Parakan Salak yang terletak di kaki Gunung Salak – Sukabbumi adalah
tempat ketiga untuk kegiatan seperti ini. Depok dan Panunggangan Pusat
adalah 2 tempat yang telah mereka sambangi sebelumnya.
          Malam itu Tim
Kesehatan membawa 5 Waqfenou putri yang dikordinir oleh Atiatul Hadi
Sorayya dan 5 Waqfenou putra, dimana 4 diantarnya adalah Mahasiswa
Jamiah yang terbiasa memegang Homeophaty.
       Singkat cerita setelah melepas lelah dengan istirahat yang cukup dan
sempat jalan sehat sebentar ke Danau Sukarame (berjarak sekitar 2 km
dari Masjid Parakan Salak) ba’da subuh. Acara yang sudah sebulan
sebelumnya direncanakanpun dimulai sekitar pukul 09.15. Setelah
pembacaan ayat suci Al-Qur’an dan pembacaan doa, acara dilanjutkan
dengan sambutan dari Panitia dan Ketua Jemaat setempat. Mawahibur
Rahman mewakili Ketua Komite Waqfenou Nasional (Nasir Hayatul Islam,
SH) menyampaikan bahwa, tujuan utama dari acara ini adalah agar para
Waqfenou yang punya tanggung jawab untuk berkhidmat kepada jemaat dan
masyarakat bisa berbagi ilmu dan bisa melaksanakan tanggung jawab
waqafnya. Bp. Asep yang merupakan tokoh dan Ketua Jemaat Parakansalak
menyampaikan rasa terima kasihnya atas respon dari Tim Kesehatan
Waqfenou yang cukup cepat, dimana permintaan acara ini dikirim sebulan
sebelumnya via surat. Beliau juga minta agar acara seperti ini
diadakan lagi di Jemaat Parakan Salak di kesempatan  mendatang.
         Pembukaan pun dirasa cukup, acara utama pertama adalah penyuluhan
kesehatan oleh Dr. Gia Pratama, pemuda usia 26 tahun yang cukup gagah
ini menyampaikan “Mengenal dan Mencegah Jantung Koroner”. Dengan
pembawaan  yang menarik, Aa Gia begitulah ia biasa dipanggil, membuat
pendengar cukup asyik mengikuti  acara. Apalagi dibantu dengan Slide
Show yang tidak kalah menariknya. Banyak fakta-fakta menarik seputar
Jantung Koroner yang selama ini salah dipahami oleh masyarakat umum
didapatkan dari penyampain Aa Gia. Salah satunya adalah pemahaman
bahwa orang  terkena penyakit jantung identik dengan usia 40 tahun
keatas dan badannya gemuk. Ternyata anggapan ini salah, saat ini usia
jantung tidak mengenal usia dan tidak harus berbadan gemuk. Setelah
sekitar 25 menit materi disampaikan, acara dilanjutkan dengan tanya
jawab dan  talk show berhadiah. Acara talk show berhadiah cukup
menarik antusias peserta, ini terbukti dengan 8 hadiah yang disediakan
panitia disapu habis.
          Setelah Dr. Gia rampung dengan presentasinya, giliran Bp. Ahmad Irfan
maju menyampaikan “ Sekilas Pandang Homeophaty”. Alhamdulilah walau
sempat dijebak macet, Bp. Ahmad Irfan yang merupakan Pembina Komite
Kesehatan Waqfenou bisa hadir bersama tim yang memang biasa beliau
bawa. Beliau sendiri sehari-sehari membuka klinik mandiri Homeophaty,
dan cukup berpengalaman dalam bidang ini. Tidak lebih dari 20 menit
beliau menyampaian materinya. Waktu telah menunjuk jam 11 siang, acara
segera dilanjutkan dengan pemeriksaan dan pengobatan masal. Pada acara
ini seluruh anggota Tim Kesehatan yang hadir (sekitar 15 orang)
semuanya tampak sibuk dalam acara. Pemeriksaan sendiri cukup
menyeluruh dari mulai tekanan darah, berat badan, kadar gula darah,
komposisi lemak hingga konsultasi khusus dengan dokter dan praktisi
homeophaty. Tim Kesehatan berharap dengan pemeriksaan yang menyeluruh,
peserta bisa mendapatkan manfaat yang banyak dari acara ini. Tidak
kurang dari 78 peserta pengobatan yang hadir, dengan komposisi 55
ibu-ibu dan 22 bapak. Alhamdulilah sekitar pukul 1 siang keseluruhan
acara bisa selesai. Ada rasa puas setelah bisa memberi sedikit
penghidmatan dan  manfaat pada sesama. Setelah jamuan makan siang yang lezat di rumah ketua jemaat, kami pun pulang. Pulang dengan kenangan
manis akan sebuah penghidmatan di Parakan Salak (Ternyata Parakan
Salak berasal dari kata Park Under Salak yaitu Taman dibawah Gunung
Salak). (MR)